Panduan Budidaya Kangkung Darat


Kangkung adalah tumbuhan berjenis sayuran yang mungkin sering kita temukan di pasar-pasar tradisional. Kangkung dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis. Di Indonesia, kita bisa menjumpai dua jenis tumbuhan kangkung, yakni kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air sudah banyak dibudidayakan dan bisa kita jumpai di daerah berair seperti sungai, kolam dsb. Sedangkan kangkung darat dapat ditanam pada ladang-ladang pertanian yang tidak jauh berbeda dengan tanaman jagung atau sejenisnya. 

Untuk membedakan antara kangkung darat dan kangkung air bisa kita lakukan dengan mudah, yakni dengan melihat karakteristik fisik dari tanaman tersebut. Kangkung darat cenderung berwarna hijau terang, mempunyai ujung daun yang meruncing serta mempunyai bunga berwarna putih. Sedangkan kangkung air berdaun hijau agak gelap dengan ujung membulat atau agak tumpul serta bunganya cenderung berwarna ungu.

Untuk membudidayakan kangkung darat memang tergolong cukup mudah, namun diperlukan penyinaran matahari serta pengairan yang cukup. Kangkung darat bisa dikembangbiakkan melalui benih maupun proses stek, namun kebanyakan petani menggunakan benih untuk proses perkembangbiakannya.

1. Penyiapan benih kangkung darat
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, diperlukan biji yang baik pula. Anda bisa memilih varietas kangkung yang unggul seperti Bangkok dan Sutera. Sekarang ini telah banyak beredar benih kangkung yang dikeluarkan oleh Bisi dan Panah Merah, sehingga cukup sulit untuk memilah varietas unggul kangkung darat itu sendiri.
Pilihlah benih dengan daya tumbuh hingga 95 persen serta dapat tumbuh tegak sampai umur delapan minggu. Perhatikan pula tanggal penggunaan benih, usahakan tidak menggunakan benih yang lebih dari satu tahun agar produktivitas kangkung tidak menurun.

Lahan Kangkung Darat
Lahan Kangkung Darat
2. Penyiapan Ladang kangkung darat
Sebelum dilakukan proses tanam, hendaknya tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul maupun traktor. Setelah gembur, buat bedengan yang nantinya digunakan sebagai tempat tumbuh kangkung selebar 1 meter dengan panjang menyesuaikan ukuran lahan. Gunakan jarak 30-40 cm sebagai tempat mengaliri air serta proses pemanenan nantinya.
Setelah itu, tebarkan pupuk diatas bedengan, misalnya jika Anda menggunakan pupuk kompos saya sarankan untuk menggunakan kotoran ayam, karena cepat terurai ke dalam tanah, sangat cocok untuk kangkung dengan proses siklus yang cepat. Tebarkan pupuk kompos tersebut diatas bedengan dengan asupan 10ton per hektar kemudian diamkan hingga 2-3 hari.

3. Penanaman kangkung darat
Untuk penanaman kangkung darat Anda bisa melakukannya dengan ditebar maupun ditugal. Untuk proses tebar ini cukup cocok jika di daerah kurang mempunyai pekerja, namun kelemahannya adalah membutuhkan cukup banyak benih dan membutuhkan tenaga terampil agar hasil tumbuh bisa merata. Untuk proses tugal sangat cocok jika Anda menginginkan kepadatan ideal untuk tanaman kangkung yaitu sekitar 50.000 pohon kangkung per hektar. Namun dibutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.

4. Pemeliharaan dan pemupukan kangkung darat
Kangkung darat tidak membutuhkan pemupukan yang intensif, sebab kangkung darat bisa tumbuh pada kesuburan sedang. Hanya saja, bila tanaman terlihat kurang subur atau daun terlihat hijau pudar, Anda bisa menambahkan dengan pupuk organic yang kaya akan nitrogen, contohnya kotoran ayam bercampur sekam ataupun menggunakan kompos dengan kandungan banyak nitrogen.
Hama yang kerap menyerang kangkung darat adalah ulat grayak(spodotera litura) dan kutu daun(Myzus Persicae dan Aphyds Gossypii). Sedangkan penyakit yang biasanya menyerang adalah karat putih (Albigo Ipomoeae Panduratae).
Untuk meminimalisir penyerangan hama dan penyakit pada kangkung darat, lakukan rotasi tanam, pengaturan jarak tanam serta penyiraman yang tepat.

5. Pemanenan
Kangkung darat mempunyai usia panen sekitar 30-45 hari setelah tanam. Anda bisa memotong atau mencabut kangkung darat. Namun biasanya konsumen lebih menyukai kangkung darat beserta akarnya, proses pencabutan dapat menghasilkan kangkung darat kisaran berat 23 ton per hektar.

Untuk pemasaran maksimal Anda bisa menjual kepada konsumen akhir, sebagai agrowisata, gerai khusus maupun di pasar-pasar retail di Indonesia.

Panduan Budidaya Kangkung Darat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Admin

2 komentar: